Kupu kupu di kaca jendela
Terkurung dalam kebebasan yg nampak
Hendak hinggap berlabuh di pucuk-pucuk hijau
Sekedar menyentuhkah kaki-kakinya yg rapuh
Aku mulai bosan dengan kebebasan semu ini
Menawan hati dalam jeruji
ditengah hiruk pikuk
Sementara secangkir kopi mulai mendingin
Aku benci...
Seketika sepasang tanduk tumbuh semakin runcing
Aku marah...!
Bersyukur nafas-nafas masih tehembus
Masih memberi asa akan cahaya
Entah tentang cinta...
//jiwa masih terlelap//
12 Robi'ul Akhir 1432 H
santanAji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar